Kamis, 18 Oktober 2012

Resume MSDM Pertemuan 6 ( Penilaian Kinerja SDM )


Penilaian Kinerja adalah proses yang dilakukan organisasi untuk mengevaluasi hasil kerja para karyawannya.

Manfaat Penilaian Kinerja
  1. Perbaikan kinerja
  2. Penyesuaian kompensasi
  3. Penempatan karyawan
  4. Kebutuhan pelatihan dan pengembangan
  5. Perencanaan dan pengembangan karir
  6. Mendeteksi kelemahan proses staffing
  7. Mendeteksi ketidaktepatan informasi
  8. Mendeteksi kesalahan desain jabatan
  9. Menjamin kesempatan kerja yang setara
  10. Mendeteksi faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja
  11. Memberikan umpan balik bagi departemen SDM



Element Penilaian Kinerja
  1. Standar kinerja (performance standards) adalah tolok ukur (benchmark) yang digunakan untuk mengukur kinerja. Agar efektif, standar tersebut harus terkait dengan hasil yang diharapkan dari suatu jabatan. Standar-standar kinerja yang terkait dengan suatu jabatan (job-related) bisa diperoleh melalui proses analisis jabatan.
  2. Kriteria Kinerja Manajerial
    1. Orang-kriteria berbasis: dibuat berdasarkan kemampuan Pribadi
    2. Produk-kriteria berbasis: Kriteria dibuat berdasarkan hormone hormon Output Yang Akan dicapai
    3. Perilaku berbasis kriteria: dibuat berdasarkan therapy terapi-therapy terapi yg diharapkan Sesuai Artikel Baru, Aspek-Aspek Hukum, Dan etika
  3.  Kinerja Tindakan : Menggunakan sistem penilaian yg relevan

Masalah dalam Penilaian Kinerja
  1. Halo Effect : Satu aspek penilaian mempengaruhi aspek lainnya
  2. Liniency Effect : harus berbuat baik pada pegawai
  3. Severity Effect : harus menekan pegawai
  4. Central Tendency : menilai rata‐rata
  5. Assimilation Effect : penilai cenderung menyukai pegawai yg mempunyai ciri‐ciri atau sifat seperti mereka
  6. Differential Effect : penilai cenderung menyukai pegawai yg mempunyai ciri‐ciri atau sifat yg tidak ada pada dirinya
  7. Recency Effect : memberikan penilaian atas dasar perilaku yg baru disaksikan

Metode Penilaian
  1. Rating Scales: menilai pekerja dengan  menggunakan skala (pendekatan komparatif)
  2. Critical Incidents: pencapaian/perilaku terbaik dan terburuk (pendekatan perilaku)
  3. Essay : penilai memberikan deskripsi mengenai kekuatan dan kelemahan pihak yg dinilai (pendekatan perilaku)
  4. Forced distribution: pengelompokan pekerja berdasarkan katagori (pendekatan komparatif) Metode Penilaian
  5. Behaviorally Anchored Rating Scale (BARS): Menilai pekerja berdasarkan jenis perilaku kerja yang mencerminkan dimensi kinerja dan membuat skalanya. (pendekatan atribut)
  6. Work standar: membandingkan kinerja dengan standar yang telah ditetapkan (pendekatan komparatif) 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar