Angka Biner
Desimal
|
Biner
|
1
|
0 0 0 0 0 0 0 1
|
2
|
0 0 0 0 0 0 1 0
|
3
|
0 0 0 0 0 0 1 1
|
4
|
0 0 0 0 0 1 0 0
|
5
|
0 0 0 0 0 1 0 1
|
6
|
0 0 0 0 0 1 1 0
|
71
|
0 1 0 0 0 1 1 1
|
Penjelasan :
Biner à 0 0
0 0 0
0 0 1
ꜜ ꜜ ꜜ
ꜜ ꜜ ꜜ
ꜜ ꜜ
27 26 25 24
23 22 21 20
Biner à 0 1
0 0 0
1 1 1
ꜜ ꜜ ꜜ
ꜜ ꜜ ꜜ ꜜ
ꜜ
27 26 25 24
23 22 21 20
Alamat Jaringan
·
Setiap satu alamat jaringan memiliki keanggotaan
Contoh : 0000.0001 ______.______.______
0. 0.
0.
à Net ID
0. 0.
1.
à Host Add
0. 0.
2.
à Host Add
255.
255. 255. à Broadcast
· Kelas A = 125 (224-2)
= (jumlah Host Add yang dimiliki)
· Kelas B = (2(16-2)-16).(216-2)
= (jumlah Host Add yang dimiliki)
Pengeloala IP
·
Di Asia Afrika pengelolaan IP dilakukan oleh APNIC (Asia Pasific Network
Information Center)
·
Tugas APNIC yaitu pembagi blok Nomor IP dan Nomor AS (Autonomo System). Kategori
Pengalamatan IP ada 3 yaitu:
a)
Classfull Addressing (conventional):
Pengalamatan berdasarkan kelas, tanpa
perlu ada subnetting.
Contoh : 10. 10. 10. 10 à default
Subnetmask
b)
Subnetted Classfull Addressing
pengalamatan dengan subnetting.
Contoh : 10. 10. 10.
10/16 à 10.10.10.0 (Net ID)
10. 10. 10. 10/24 à 10.10.10.0 (Net
ID)
c)
Classless Addressing: CIDR
Contoh :
- 10. 10. 10. 10/30 à10.10.10.8 (Net ID)
- 192. 168. 10. 100/26 à192.168.10.64 (Net ID)
Jika subnettnya diketahui berarti default. Jika subnett belum diketahui
berarti ada 2 kemungkinan yaitu Subnet Classfull Add atau Class Less Add. Untuk
mengetahui hal itu dapat dilihat dari Netmask.
Subnetting
·
Proses membagi sebuah network menjadi beberapa network.
·
Diperlukannya Subnett karena :
1.
Dapat memudahkan pengelolaan jaringan
2. Meredukasi traffic yang
disebabkan oleh Broadcast maupun benturan (Collision)
3. Membantu pengembangan
jaringan ke jarak geografis yang lebih jauh (LAN ke MAN).
Konversi Subnett –
Mask
1 0 0
0 0 0 0 0
= 128
1 1 0
0 0 0 0 0
= 192
1 1 1
0 0 0 0 0
= 224
1 1 1
1 0 0 0 0
= 240
1 1 1
1 1 0 0 0
= 248
1 1 1
1 1 1 0 0
=
252
1 1 1
1 1 1 1 0
= 254
1 1 1
1 1 1 1 1
= 255
Tidak ada komentar:
Posting Komentar